Apartemen di Hong Kong Terbakar, Warga Indonesia Jadi Korban
Hong Kong – Sebuah kebakaran hebat↗ melanda sebuah apartemen di Kowloon, Hong Kong↗, pada Senin malam, 27 November 2025, sekitar pukul 22:15 waktu setempat. Kebakaran yang diduga berasal dari listrik di salah satu unit apartemen ini mengakibatkan api cepat menjalar ke beberapa lantai. Selain kerugian materi, kebakaran ini juga menelan korban jiwa, termasuk warga negara Indonesia↗ yang tinggal di lokasi tersebut.
Korban Warga Indonesia
Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hong Kong, sedikitnya dua warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan menjadi korban dalam peristiwa ini. Satu di antaranya meninggal dunia, sementara satu lagi mengalami luka bakar serius. Korban yang meninggal dunia adalah Siti Nurhasanah (28 tahun), seorang pekerja rumah tangga yang telah tinggal di Hong Kong selama tiga tahun. Korban lainnya, Rina Maulani (35 tahun), saat ini masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian Hong Kong, keduanya terjebak di dalam unit yang berada di lantai atas, yang tidak bisa segera dievakuasi karena api yang begitu cepat merambat. Proses evakuasi yang berlangsung dramatis berhasil menyelamatkan lebih dari 30 penghuni lainnya, namun banyak yang harus dilarikan ke rumah sakit karena terpapar asap tebal.
Kerusakan dan Dampak Kebakaran
Kebakaran tersebut menghancurkan setidaknya lima unit apartemen yang terletak di lantai 7 hingga 10. Seluruh bangunan apartemen kini dalam keadaan tidak dapat dihuni, dengan sebagian besar penghuni terpaksa mengungsi ke tempat penampungan sementara yang disediakan oleh pemerintah setempat. Pihak pemadam kebakaran Hong Kong berhasil mengendalikan api dalam waktu lebih dari dua jam, namun kebakaran yang terjadi di malam hari mengakibatkan kerusakan besar dan kepanikan di kalangan penghuni.
Menurut Komando Pemadam Kebakaran Hong Kong, api bermula dari unit 2108 yang berada di lantai 8 dan menyebar dengan sangat cepat karena kondisi bangunan yang padat dan struktur yang rentan terhadap api. Investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran, meski pihak berwenang menduga ada masalah teknis pada instalasi listrik.
Reaksi dan Dukungan dari KBRI
Duta Besar Indonesia untuk Hong Kong, Dr. Achmad Gunawan, menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi yang menimpa warga Indonesia di Hong Kong. Dalam pernyataannya, beliau menegaskan bahwa pihak KBRI akan memberikan bantuan penuh kepada keluarga korban dan memastikan hak-hak mereka terlindungi.
"Kami sangat berduka atas kejadian ini. Kami sudah menghubungi keluarga korban dan memberikan dukungan penuh. Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak berwenang Hong Kong untuk memberikan bantuan yang diperlukan bagi warga Indonesia lainnya yang terdampak," ujar Dubes Achmad Gunawan.
Selain itu, KBRI juga membantu dalam proses evakuasi dan perawatan medis bagi korban yang terluka serta memastikan bahwa semua prosedur administratif terkait kematian korban berjalan lancar.
Pemerintah Hong Kong Turun Tangan
Pemerintah Hong Kong telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan kesiapan mereka untuk memberikan bantuan kepada para korban kebakaran. Wali Kota Hong Kong, John Lee, dalam konferensi persnya mengungkapkan bahwa pemulihan bagi korban kebakaran menjadi prioritas utama, dengan bantuan sementara berupa tempat tinggal dan kebutuhan dasar lainnya yang akan segera disalurkan.
"Kami akan segera memberikan bantuan dan memastikan proses pemulihan berjalan lancar, terutama bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal. Kami juga sedang bekerja sama dengan pihak kedutaan besar Indonesia untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban," kata John Lee.
Kesiapsiagaan dan Keamanan Bangunan
Kebakaran ini kembali menyoroti pentingnya keamanan bangunan di kawasan padat seperti Kowloon, yang sering menjadi tempat tinggal bagi banyak pekerja migran, termasuk pekerja rumah tangga asal Indonesia. Pemerintah setempat telah berjanji untuk memperketat inspeksi kebakaran dan memperbaiki sistem keselamatan di gedung-gedung tinggi guna mencegah kejadian serupa.
Sementara itu, organisasi buruh migran di Hong Kong, termasuk Indonesian Migrant Workers Union (IMWU), mendesak pemerintah Hong Kong untuk memperhatikan lebih serius keselamatan para pekerja migran, khususnya yang tinggal di hunian dengan standar keselamatan rendah.

